Bahaya yang Mengintai Akibat Konsumsi Makanan Manis Berlebih
Makanan serta minuman manis seperti dessert box, boba, soda, atau es kopi susu yang sangat populer itu memang nikmat disantap di kala senggang. Ada menu dan promo baru, nyobain. Lagi jalan-jalan ke mal, ikut ngantri beli.
Gak ada yang salah tentang itu. Namun yang jadi berbahaya ketika kamu mengonsumsinya secara berlebihan.
Mengapa mengonsumsi makanan manis berlebihan itu bahaya?
Ini disebabkan karena kandungan gula yang berlebihan di dalam tubuh akan memengaruhi kinerja dari hormon insulin.
Ketika berlebih, gula tersebut akan disimpan di hati dalam bentuk glikogen. Jika dilakukan terus menerus dan dikonsumsi berlebihan, dapat menyebabkan hipertensi, penyumbatan pembuluh darah, hingga diabetes.
Ada beberapa bahaya yang mengintai ketika kamu tidak mampu membatasi asupan gula dan makanan manis lainnya. Apa saja bahayanya?
1. Meningkatkan risiko obesitas dan diabetes
Nikmatnya rasa manis bisa menimbulkan efek kecanduan dan keinginan mengonsumsi makanan manis berlebihan meski sedang tidak lapar atau sugar craving.
Hal ini terjadi karena makanan dan minuman bergula tinggi biasanya rendah lemak sehat, serat, dan protein. Sehingga, tubuh akan membakar gula lebih cepat yang bisa memicu rasa lapar.
Jika sugar craving ini terus dituruti, maka kamu akan mengonsumsi banyak makanan dan minuman, yang membuat berat badanmu naik. Seseorang yang memiliki berat badan berlebihan lebih berisiko terkena diabetes tipe 2.
Berikut ini kandungan gula dari makanan dan minuman manis yang mungkin sering kamu konsumsi, seperti:
Minuman bersoda: 33 gram
Martabak manis (1 potong): 12 gram
Es krim: 17 gram
Donat: 24 gram
Boba milk tea: 38 gram
2. Menyebabkan kerusakan gigi
Gak hanya kamu saja yang doyan, gula juga adalah ‘santapan’ favorit bagi bakteri dalam mulut. Bakteri dapat berkembang dengan cepat ketika kebutuhan makanan utamanya (gula) bisa terpenuhi.
Bakteri dalam mulut pun mulai mencerna sisa karbohidrat dari makanan minuman yang dikonsumsi, bakteri tersebut kemudian akan membusuk dan memproduksi asam yang menghancurkan enamel gigi yang memicu kerusakan seperti karies gigi serta penyakit gusi bagi penderita diabetes.
3. Meningkatkan risiko terserang penyakit jantung
Dilansir JAMA Internal Medicine, jika seseorang mengonsumsi gula sebanyak 17-21% dari total kalori, hal ini mampu meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular seperti jantung. Penelitian ini membandingkan orang yang mengonsumsi gula sebanyak 8% dari total kalori.
Selain itu, makanan manis juga memicu obesitas, dan meningkatnya kadar kolesterol dan kadar trigliserida. Ketiga kondisi tersebut menjadi pemicu utama dari penyakit jantung.
Mengonsumsi terlalu banyak minuman manis juga sering dikaitkan dengan aterosklerosis, ini adalah gangguan jantung yang terjadi akibat tersumbatnya pembuluh darah arteri di jantung oleh lemak.
4. Memicu tekanan darah tinggi
Dilansir American Journal of Cardiology, risiko tekanan darah tinggi dan hipertensi berkaitan dengan kebiasaan mengonsumsi makanan dengan pemanis tambahan.
Ini disebabkan kadar glukosa yang tinggi mampu merusak dinding pembuluh darah. Akibatnya, kolesterol mudah mengendap di pembuluh darah yang menyebabkan penyumbatan memicu hipertensi.
Tekanan darah tinggi juga bisa menjadi pemicu dari penyakit berbahaya lainnya. Salah satu contohnya, obesitas yang diakibatkan konsumsi gula berlebihan dapat melonjakkan kadar glukosa dalam darah.
Jika ini terjadi terus menerus dalam waktu yang lama, kondisi seperti ini bisa meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung koroner. Kondisi ini bisa memicu tekanan darah tinggi yang jadi faktor utama dari risiko serangan jantung dan stroke.
Itulah beberapa bahaya yang mengintai akibat mengonsumsi makanan minuman manis yang berlebihan. Tetap hati-hati, jangan terlena oleh kenikmatan sesaat.
Nikmat di awal, sengsara di akhir. Tetap kontrol konsumsi makanan dan minuman manis, karena segala yang berlebihan itu adalah tidak baik.
Rekomendasi produk kewanitaan murah klik di sini